PEMBERDAYAAN ANAK SEKOLAH MENERAPKAN POLA HIDUP BERSIH SEHAT DALAM PENCEGAHAN DERMATITIS PADA DAERAH RAWAN BANJIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KOTA PEKANBARU TAHUN 2024

Abstract

Banjir adalah peristiwa berlimpahnya air yang meluap hingga meluap ke daratan, yang biasanya kering, akibat curah hujan yang tinggi, lelehan salju, atau masalah lain yang mengakibatkan air tak dapat diserap dengan cepat oleh tanah atau dialirkan oleh saluran air yang ada. Banjir bisa terjadi secara tiba-tiba atau secara bertahap. Setiap tahunnya, Indonesia tercatat mengalami ratusan hingga ribuan kejadian banjir yang tersebar di berbagai wilayah. Sepanjang tahun 2020, tercatat 1.070 kejadian. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mendata terdapat 233.477 jiwa masyarakat Riau yang menjadi korban banjir yang terjadi di 12 kabupaten/kota. Di Kota Pekanbaru, apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi maka dapat mengakibatkan meluapnya Sungai Siak dan menyebabkan terjadinya banjir di Kecamatan Tenayan Raya. Berdasarkan data Puskesmas Rejosari, kejadian penyakit dermatitis cukup tinggi yaitu sebanyak 3893 kasus pada tahun 2024 dan merupakan penyakit tertinggi ketiga berdasarkan data sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Rejosari. Dan berdasarkan wawancara dengan pemegang program di Puskesmas Rejosari, kejadian dermatitis tersebut meningkat saat terjadi banjir serta sebagian besar terjadi pada anak usia sekolah. Hal ini disebabkan rendahnya penerapan Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) pada anak sekolah. Sehingga telah dilaksanakan kegiatan pemberdayaan anak sekolah dalam menerapkan PHBS dalam mencegah dermatitis pada daerah rawan banjir di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari. Pengabdian dilaksanakan di SD Negeri 142 Kota Pekanbaru. Dari hasil kegiatan pengabdian diperoleh peningkatan pengetahuan anak sekolah tentang pencegahan dermatitis. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk meningkatkan pemberian informasi tentang penerapan PHBS dan melakukan pengawasan terhadap anak sekolah dalam menerapkan PHBS.